Misa Kanonisasi Bunda Teresa 4 September 2016 |
Adalah sebuah kebangaan yang luar biasa bagi Paroki Ibu Teresa Cikarang (PITC) yang telah memilih sosok Ibu Teresa sebagai pelindung paroki semenjak berdirinya tanggal 25 Januari 2004. Ibu Teresa yang lahir pada 26 Agustus 1910 di Skopje dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu memilih nama Suster Maria Teresa sebagai kenangan akan St. Theresia Lisieux (1873-1897). Beliau berkarya di Kalkuta, India sejak 6 Januari 1929 melayani kaum miskin papa, para gelandangan, orang sakit, orang cacat, orang buta, penderita kusta dan yatim piatu. Pendiri Misionaris Cinta Kasih ini telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Ibu Teresa wafat pada tanggal 5 September 1997 pada umur 87 tahun, tapi namanya yang harum karena karya-karyanya telah menjadi inspirasi bagi banyak kalangan di seluruh dunia. Setelah wafatnya, Paus Yohanes Paulus II menganugerahkan gelar Beata (artinya: Yang Berbahagia/Terberkati). Doa Kanonisasi untuk Ibu Teresa didaraskan setiap selesai pembagian komuni pada setiap misa di PITC sampai akhirnya tanggal 4 September 2016 beliau diresmikan oleh Paus Fransiskus sebagai seorang Santa.
Di PITC, misa kanonisasi ini dimulai jam 08.00 pagi dipimpin oleh Romo Paroki RD. Michael Wisnu Agung Pribadi dan 2 romo lainnya yaitu RD. Antonius Yakin Ciptamulya dan RD Antonius Baur Asmoro. Dimulai dengan perarakan patung Ibu Teresa yang akan diberkati dan akan berada ditengah-tengah umat untuk pertama kalinya.
Perarakan Patung dan Lukisan Santa Teresa dari Kalkuta |
Misa ini dihadiri banyak sekali umat PITC ditambah dari para peziarah dari paroki-paroki lain di Jakarta yang ingin turut serta menyaksikan perayaan ini. Sekolah Trinitas spontan dipenuhi oleh ribuan umat katolik. Pada saat homili, dipentaskan teater singkat karya dari OMK (Orang Muda Katolik) PITC mengenai pesan implisit dari Ibu Teresa berkaitan dengan kehidupan orang katolik dalam perkembangannya di jaman masa kini yang serba modern. Romo Michael menjelaskan dan menambahkan tentang panggilan orang katolik dan kaitannya dengan sosok Ibu Teresa sebagai pelindung paroki. Setelah itu didaraskan Litani Orang Kudus yang telah ditambahkan nama Santa Teresa dari Kalkuta diikuti dengan dibacakannya pernyataan Paus Fransiskus oleh Romo Michael. Berikut adalah kutipan singkat atas pernyataan tersebut:
"...maka kami menyatakan dan menetapkan Yang Terberkati Teresa dari Kalkuta sebagai Santa."
Kemudian patung Santa Teresa dari Kalkuta diberkati oleh Romo Michael. Misa berlangsung hingga sampai pukul 10:00 dan berjalan dengan sangat baik. Terima kasih untuk panitia perayaan, petugas koor, pemazmur, lektor, para prodiakon dan prodiakones, para putra altar dan putri sakristi, serta petugas tata-tertib dan parkir yang telah mewujudkan perayaan misa kanonisasi Santa Teresa dari Kalkuta ini. Semoga Tuhan memberkati.