Ziarek YP2 di Goa Maria Kanada dan Pantai Karang Bolong

Goa Maria Kanada, Rangkas Bitung

Setelah persiapan kurang lebih 6 bulan yang dipenuhi dengan pertemuan demi pertemuan, rapat demi rapat, kegiatan-kegiatan usaha pencarian dana, promosi, perencanaan acara, perencanaan transportasi, booking sana booking sini, pesan sana pesan sini, pendaftaran peserta dan sebagainya akhirnya tiba waktunya kami berangkat Ziarah Lingkungan Yohanes Paulus II, Paroki Ibu Teresa Cikarang pada tanggal 24 Oktober 2015. Jumlah pendaftar total adalah 139 orang plus sekitar 12 balita, kami berangkat dengan 2 bus besar dan 1 bus lebih kecil. Antusiasme dari para peserta luar biasa sehingga seluruh rangkaian acarapun berjalan dengan lancar tanpa halangan yang berarti.

Kaos Lingkungan

Kaos Lingkungan YP2 - PITC
Kali ini bukan hanya sekedar acara ZIAREK (ziarah+rekreasi), momen ini adalah pertama kalinya kami mengenakan kaos lingkungan kebanggaan. Untuk para peserta ziarek, kaos ini dibagikan secara gratis bukan hanya kepada pesertanya tapi juga untuk seluruh anggota keluarganya meskipun tidak ikut ziarek, untuk para anggota lingkungan yang tidak satupun anggota keluarganya bisa mengikuti acara ini, kaos ini dijual hanya dengan harga 25 ribu (dengan syarat telah terdaftar sebagai umat lingkungan YP2). Tujuan awalnya adalah agar lebih banyak anggota lingkungan YP2 yang ikut. Kaos lingkungan ini juga akan kami gunakan dalam setiap acara pertemuan ataupun kegiatan lingkungan. Total kaos yang kami produksi adalah 245 buah.


Pencarian Dana

Tim panitia dalam berdiskusi - Serius Tapi Santai
Beberapa jalan untuk mengumpulkan dana pun dijalani selama kurang lebih 6 bulan sebelum acara ini. Dari mulai menjual makanan, minyak goreng, jasa cuci AC, jualan baju desain mozaik Yesus dan Maria, jasa translation Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia, jasa cuci mobil sampai acara nonton bareng sepak bola liga champion. Sebagai catatan acara nobar berhasil mengumpulkan dana 1.1 juta dalam semalam dan jasa translation mengumpulkan dana total 7.9 juta dalam sebulan. Terima kasih secara khusus kepada pak Pangudiono yang telah banyak membantu kami dalam pembuatan kaos mozaik Yesus-Maria masih bersedia direpotkan dan bersedia memberikan harga yang luar biasa murah sehingga kami mendapatkan dana hasil penjualan yang sangat maksimal. Bahkan sampai-sampai setelah panitia tutup buku, kami masih punya stok barang dan baju layak pakai yang belum sempat terjual dan juga sisa saldo yang sudah kami serahkan kembali kepada pengurus lingkungan. Total dana terkumpul mencapai angka hampir 13 juta, luar biasa! dan ini berkat kerja keras panitia dan dukungan semua umat anggota lingkungan YP2. Uang pendaftaran Rp.150 ribu per kursi pun tidaklah mahal untuk semua yang didapatkan (transportasi, makan siang, snack, kaos lingkungan, makan malam, tiket wisata pantai, door prize, dll). 

Acara

Meskipun ada keterlambatan dari rencana berangkat jam 5 pagi, dan kami akhirnya berangkat jam 6 pagi, tapi kami bisa sampai di Goa Maria Kanada sesuai jadwal rencana awal jam 9.30, Puji Tuhan!
Kami tidak membuang-buang waktu dan langsung melakukan persiapan jalan salib, pembagian kelompok dan masing-masing kelompok pun mulai dilepas satu-persatu. Makan siang bersama pas jam 12.00 dan setelah acara foto bersama, kamipun berkumpul kembali di bus dan berangkat menuju wisma kompas, pantai karang bolong jam 12.30 dan tanpa halangan di jalan kami pun sampai sesuai jadwal di pantai tepat pukul 15.00.
Berbagai rangkaian acara ice breaking dan games langsung kami mulai. Acara dipimpin oleh host fenomenal siapa lagi kalau bukan duet pak Bambang dan pak Sulih. Sungguh meriah dan semua peserta dari balita, anak-anak, remaja sampai bapak-bapak dan ibu-ibu tertawa lepas bersama bergembira ria, acara diselingi dengan pengundian door prize yang banyak sekali (dari mulai payung, tupperware, handuk, blender, kompor gas, kipas angin, dan banyak lagi). Acara bebas di pantai pun seakan melepas kebebasan para peserta di pantai, sungguh ceria. Puas dengan rangkaian acara yang menyenangkan, dilanjutkan dengan makan malam bersama jam 18.00 sambil melanjutkan pembagian door-prize. Jam 19.30 kami bersiap-siap pulang dan kembali ke bus. Akhirnya berangkat pulang jam 20.00 dan sampai dengan lancar di Perumahan Taman Sentosa, Cikarang tepat pukul 23.00 sesuai rencana, Puji Tuhan! Semuanya berjalan dengan sangat lancar dan sesuai rencana.

Galeri Foto-Foto dan Video

Semua foto dan video dikompilasi dan diupload ke youtube akun yp2pitc dan bisa dilihat di video di bawah ini, selamat menikmati. YP2 luar biasa! Tuhan memberkati.

baca selengkapnya...

Lomba Kreasi Film Pendek - Behind The Scenes


Camera....Roll...and....Action!!!

Begitu kira-kira kata-kata "keramat" yang diteriakan anak-anak remaja Lingkungan Yohanes Paulus II yang tergabung dalam BIR (Bina Iman Remaja). Pembuatan film pendek bergenre komedi religius berdurasi 4 menit 10 detik tersebut adalah untuk disertakan dalam Lomba Kreasi Film Pendek yang diselenggarakan oleh Panitia Perayaan Nama Pelindung Paroki Ibu Teresa - Cikarang di tahun 2015. Terlihat mereka antusias sekali membuat film ini meskipun sebetulnya tidak mudah membuat sebuah film. Untuk film pendek tersebut, mereka menyelesaikannya dalam waktu kurang lebih 3 minggu, memang tidak tiap hari sih, karena merekapun sibuk dengan kegiatan-kegiatan sekolah, ekstrakurikuler, pertemuan bina iman dan lain-lain. Untuk proses diskusi penulisan naskah yang matang perlu waktu beberapa hari bahkan sampai pada saat pengambilan gambar masih didiskusikan. Proses pengambilan gambar 2 hari di akhir minggu yang berbeda. Proses penyuntingan film perlu waktu lebih dari seminggu sampai proses upload ke Youtube. Mereka terlihat sangat menikmati semua prosesnya dan menjadi sesuatu yang menyenangkan di setiap tahapnya. Bahkan senda-gurau di antara mereka mewarnai proses pengambilan gambar yang kemudian diabadikan menjadi koleksi foto-foto dan video.

Dimotori oleh seorang anak laki-laki berbakat Antonius Sihombing, putra dari pasangan bapak Sihombing dan ibu Enita, para pemain terlihat senang, seru, tapi juga fokus.
Bagi yang tidak melihat prosesnya, tidak akan bisa menebak siapa pemeran nenek-nenek tua yang membawa belanjaan. Dialah anak gadis cantik bernama Kresensia Elfa, putri dari pasangan bapak Laurent dan ibu Jenny. Tidak percaya? yuk kita lihat sewaktu Elfa dirias oleh bu Lusi:



Gimana? belum cukup? Ayo kita lihat dokumentasi lainnya....



Disclaimer: penggunaan lagu "I'm yours - Jazon Miraz" telah diizinkan oleh pemilik konten lagu tersebut, iklan yang muncul adalah dari pihak pemilik hak cipta konten tersebut, BUKAN dari kami karena kami tidak memonetize video ini!
baca selengkapnya...

Lomba Nusantara Bernyanyi PITC 2015

Formasi Merak
Setelah berminggu-minggu persiapan latihan dan persiapan memikirkan tata gerak, aransemen lagu, kostum dan aksesorisnya, akhirnya tiba saatnya kami menampilkan seluruh kemampuan kami di hadapan para juri dan penonton di Sekolah Pangudi Luhur, Delta Mas - Cikarang sebagai salah satu peserta Lomba Nusantara Bernyanyi yang digelar Panitia Lomba Perayaan Pesta Nama Paroki Ibu Teresa Cikarang hari Minggu, 16 Agustus 2015.

Nomor urut 23 adalah nomor kepesertaan kami dalam lomba tersebut dan kami dapat giliran tampil di sekitar jam 2 siang. Sebelumnya persiapan pagi itu kami mulai dari jam 9 pagi di rumah Bapak dan Ibu Edi yang menjadi "base camp" latihan dan persiapan kami.


Dimotori oleh pak Bambang sebagai pelatih plus dirigen dan didampingi oleh ibu Lusi dibantu oleh ibu Ary sebagai pengarah gerak, koreografi dan tata rias serta ide-ide kreatif kostum etnis Papua, sekitar lebih dari 20 orang yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu lingkungan Yohanes Paulus II, kali ini memberanikan diri untuk tampil beda membawakan lagu Mars Ibu Teresa dan lagu daerah Papua Yamko Rambe Yamko. Kostum yang kami kenakan dalam lomba bisa dikatakan sederhana tapi efektif untuk ukuran lomba yang lumayan besar, tapi jika kita lihat hasil jadinya, LUAR BIASA!

Mars Paroki Ibu Teresa

Kualitas suara kamipun telah diasah selama latihan agar lebih kompak dan solid, ramuan aransemennya pun tergolong mudah, sederhana, ringkas namun kreatif dan kami rasa semua orang menyukainya. Terutama untuk lagu Yamko Rambe Yamko terdengar sangat dinamis, alami, lepas bebas dan penuh semangat. Betul-betul menyenangkan, sampai-sampai anak-anak BIA & BIR sekarang hafal dengan kedua lagu tersebut dan menyanyikan berulang-ulang dimanapun mereka berada. Kami rasa inilah tujuan paroki untuk lebih memasyarakatkan lagu Mars Paroki Ibu Teresa agar lebih dikenal dan familiar bagi umat Paroki Ibu Teresa Cikarang.

Dalam penampilan 7 menit dari total 10 menit yang disediakan itu, kami meraih peringkat dalam tiga kategori penilaian juri lomba kali ini:
Juara 3 untuk paduan suara.
Juara 2 untuk tim terkompak.
Juara 2 untuk suporter terheboh.

Memang tidak juara 1, tapi itu bukanlah intinya, bukti bahwa usaha dan jerih payah serta tenaga dan pengorbanan yang kami berikan selama persiapan membuahkan hasil sudah merupakan kepuasan bagi kami dalam rangka memeriahkan pesta nama paroki dan menghibur sebagian besar umat paroki yang hadir, meskipun dalam waktu persiapan yang relatif sangat singkat untuk sebuah lomba. Semua umat telah mengerahkan daya upaya, dukungan, bantuan, tenaga, ide-ide, dan semangat yang membuat kami umat Lingkungan YP2 semakin kompak.

Di bawah ini adalah video rekaman full-nya:



Terima kasih pak Bambang, bu Lusi dan para pendukung suporter, juga tentunya pak Edi dan bu Edi yang selalu menyambut kami dengan pintu terbuka di rumahnya untuk dipakai sebagai "base camp", termasuk si penabuh gendang mas Wawan, serta semua pihak yang tidak kami sebutkan namanya satu persatu.

Semoga kebersamaan ini terus berkembang sehingga semangat kasih dan guyub serta semangat berbagi dan merakyat dari umat lingkungan YP2 juga menyebar ke seluruh Cikarang dan seluruh dunia.
baca selengkapnya...

Misa Lingkungan YP2 22 May 2015

Sesuai agenda kegiatan lingkungan Yohanes Paulus II paroki Ibu Teresa, Cikarang di Bulan Mei 2015, kami menyelenggarakan misa lingkungan yang bertempat di rumah bapak ketua lingkungan bapak Dwi Adi Nugroho. Ujud doa dari para umat yang terkumpul pun banyak. Uniknya, pengurus lingkungan kali ini bukan hanya menyajikan sekedar misa dan makan malam bersama tetapi acara ini juga diadakan sebagai perayaan pesta nama pelindung lingkungan yaitu Santo Yohanes Paulus II. Ada tambahan acara menarik untuk para umat lingkungan YP2. Acara kuis yang dibawakan oleh Pak Dwi sendiri dengan juri penilai Pak Edi dibantu para ibu untuk menentukan siapa yang berhak menjawab pertanyaan. Pesertanya adalah perwakilan dari sub-sub lingkungan di Lingkungan YP2.

Misa dimulai pukul 19.39 segera setelah pengumuman bagi para umat belum dan ingin benda-benda rohani miliknya dimintakan berkat oleh romo. Siapa romonya? Siapa lagi kalau bukan romo RD. A. Yakin Ciptamulya yang tercinta. 


Homili romo Yakin pun sungguh interaktif, karena beliau berjalan di antara umat bak Yesus yang dikerumuni orang-orang yang setia mendengarkan ajaran-Nya. Komuni kami terima dalam 2 rupa (hosti dan anggur). Misa ini dihadiri sekitar total 80 orang dan acara permainan setelah misa pun berlangsung meriah.


Coba kita lihat perbandingan foto dan ilustrasi gambar di atas.




Setelah misa, romo diminta untuk potong tumpeng kemudian Pak Lauren memimpin doa makan malam, lalu romo Yakin membagi-bagi tumpeng untuk diserahkan kepada para koordinator sub-lingkungan dan ketua lingkungan YP2 yang hadir.




Setelah makan malam, permainan pun dimulai. Pertanyaan sangat bervariasi seputar kitab suci, sepuluh perintah Allah, pengurus dan umat lingkungan YP2. Permainan yang paling seru adalah Tebak Gambar dimana pertanyaan adalah menebak foto-foto dari umat lingkungan yang ditutup wajahnya sebagian.


Romo Yakin pun dapat kesempatan memberikan pertanyaan kepada anak-anak dan umat lainnya. Beberapa pertanyaan romo yang beliau bilang mudah, ternyata sulit dijawab oleh siapapun yang hadir. Pertanyaan menggelitik adalah "Jam berapa Yesus wafat?" anak-anakpun spontan ada yang menjawab jam 3, salah! kata romo, lalu ada jawaban jam 15, salah juga! lalu ada yang menjawab jam 3 sore. Akhirnya pun jawaban romo Yakin: "Yesus wafat jam 3 kurang 15 menit" tidak percaya? Kira-kira jawaban romo Yakin bisa diilustrasikan dengan gambar di bawah ini:
Disclaimer: Ini hanyalah ilustrasi intermeso romo, tidak ada hubungannya dengan kebenaran jam berapa Yesus wafat.

Mendengar jawaban romo pun, semua orang tertawa terbahak-bahak, wah... ternyata romo becanda nih! Masih belum berhenti dengan pertanyaan, romo pun memberikan pertanyaan berikutnya "Siapa nama ayah dari Yohanes rasul?", sekali lagi tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan yang kata romo pertanyaan mudah ini dan romo Yakin pun memberikan jawabannya: ZEBEDEUS. Semua terdiam, lalu romo memberikan pertanyaan lanjutan, "Kalau nama ayah dari Yakobus ada yang tahu?" Sekali lagi semua terdiam tidak ada yang tahu. Romo pun tersenyum, sambil berkata: "Yakobus dan Yohanes itu bersaudara, jadi ayahnya sama yaitu Zebedeus", lepas lagi gelak tawa para umat YP2 yang tadinya menyimak dengan serius. Meskipun memang ini jawaban yang benar, valid dan serius, namun dibalik itu ternyata ketidaktahuan kita membuat kita mentertawakan diri sendiri. Luar biasa romo Yakin ini.


Terima kasih Romo Yakin, ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak Lingkungan YP2 sekalian atas kekompakannya, persaudaraan dan kebersamaannya, semoga Tuhan selalu beserta kita, Amen.

baca selengkapnya...

Selamatkan Bumi Kita dengan Biopori

Lingkungan YP2 pun tidak mau kalah dengan gerakan pembuatan Lubang Resapan Biopori yang marak dimana-mana. Kita punya 2 alatnya, tinggal apakah kita punya kepeduliannya? Tapi sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan Biopori? Yuk kita tinjau bersama.

Lubang resapan biopori adalah lubang di tanah (berbentuk silindris dengan diameter 10 cm, dengan kedalaman 1 meter) yang berfungsi sebagai resapan air yang bertujuan mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air di dalam tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Untuk menambah kuatnya daya resap air oleh tanah, kita membuat lubang pada tanah dan menimbun/mengisinya dengan sampah-sampah organik seperti sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput yang bisa menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan dalam lubang ini kemudian akan menjadi makanan bagi fauna tanah, yang kemudian menciptakan pori-pori di dalam tanah sebagai jalannya air. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Manfaat Biopori

Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu:
  1. memperluas bidang penyerapan air, 
  2. sebagai penanganan limbah organik,
  3. meningkatkan kesehatan tanah.
Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lanskap karena itu metode ini digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau dan ramah lingkungan. Biopori kini juga menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum ruang terbuka hijau di perkotaan. Sudah saatnya kita tidak lagi menutup lahan tanah pekarangan rumah kita dengan cor semen atau tegel atau bangunan baru, tapi mari kita peduli terhadap lingkungan hidup sekitar kita bahwa sangatlah penting untuk kita mempunyai area pekarangan rumah kita yang hijau dan subur. Tertutupnya resapan air di dalam tanah adalah salah satu faktor esensial yang menyebabkan banjir. Kita bisa bayangkan bawah di perkotaan, perumahan dan perkantoran yang tersusun rapat dan hampir kita tidak bisa melihat lahan hijau yang berfungsi sebagai resapan air. Bagi yang kehabisan lahan tanah di rumahnya, kita bisa melubangi cor semen / tegel yang ada, lalu menutupnya kembali setelah kita isi sampah organik.

Lubang Resapan Biopori ala YP2


Hari Minggu, 26 April 2015 kami lingkungan YP2, mengawali pembuatan 4 lubang biopori ini di blok G. Dimotori oleh pak Bambang, dibantu oleh pak Edi, bu Tri, pak Dwi, pak Pam, pak Syl, pak Daniel, bu Fla, pak Daru, dan juga anak-anak Queen, Bagas, dan Gege kami pun memulai bergotong-royong mengerjakan biopori. Pada dasarnya alat ini mudah digunakan: tekan, putar, tarik keluar tanahnya, dan seterusnya sampai mencapai target kedalaman +/- 1 meter (80-100 cm). Menurut pak Dwi, yang saya temui usai pembuatan 3 lubang, cara efektif mengerjakan ini adalah sebagai berikut:
  1. Satu orang mengoperasikan alat pembuat lubang biopori
  2. Satu orang membersihkan tanah yang diangkat/dikeluarkan dari lubang.
  3. Tekan (tidak perlu kuat) dan putar 4 kali,
  4. Tarik keluar (bila terlalu berat, bisa sambil diputar dengan arah yang sama - jangan berlawanan arah).
  5. Terus ulangi sampai mencapai kedalaman 80-100 cm atau kira-kira berjarak 10-20 cm dari tanah ke gagang ketika alat masuk di dalam tanah.
  6. Setelah lubang jadi, pasang pralon (kira-kira panjang 10 cm) di bagian atas lubang dengan tujuan agar lubang pada tanah tidak rusak/longsor/ambruk dan disarankan memperkuat area di sekeliling pralon dengan semen cor
  7. Lanjutkan dengan lubang kedua dan seterusnya, jarak antara lubang adalah 50-70 cm. Lama pembuatan 1 lubang adalah 10-15 menit tergantung orangnya.


Pesan khusus: pastikan fisik prima! Hati-hati cedera punggung & pinggang karena salah posisi menarik atau membungkuk.


Jaga jangan sampai plastik terjatuh masuk ke dalam lubang... hmm dan juga HP Anda :)

Setelah selesai tutup lubang dengan tutup yang mudah dibuka tutup (jika isi sampah organik belum penuh). Jika sampah organik berpotensi menimbulkan bau, maka tambahkan sampah kering untuk menyumbat lubang resapan biopori tersebut. Kompos akan terbentuk dalam waktu sekitar 4 bulan atau bisa juga diambil di setiap akhir musim kemarau. Sebaiknya kompos diambil dan sampah organik diganti dengan yang baru untuk siklus berikutnya sekaligus melakukan maintenance pada lubang agar lubang resapan biopori dapat dipastikan tetap berfungsi dengan baik.

Jadi tunggu apalagi? Ayo kita sayangi dan lestarikan lingkungan hidup karena kegunaan Lubang Resapan Biopori bukan hanya untuk sekarang dan untuk kita pribadi, tapi juga untuk masyarakat sekitar kita dan anak cucu kita di masa mendatang. Tiada Syukur Tanpa Peduli (Tema Tahun Syukur).

baca selengkapnya...

Perayaan Paskah 2015

Tahun ini anak-anak Bina Iman Anak (BIA) merayakan Paskah di rumah Pak Edi, Blok G1 no 23 tepatnya Sabtu, 18 April 2015. Acara yang dipandu oleh kakak-kakak Bina Iman Remaja (BIR) dan ibu-ibu pembimbing (Bu Vena, Miss Dian, Bu Bertha, Bu Yuni) dimulai pukul 3 sore. Peserta yang datang sangat antuasias karena mendengar khabar banyaknya hadiah yang disiapkan bagi anak-anak yang berani menjawab pertanyaan-pertanyaan dan lomba-lomba yang diadakan. Dari mulai usia bayi beberapa bulan sampai remaja turut meramaikan acara spektakuler ini.



Segera setelah acara dibuka dengan doa pembukaan oleh kak Elfa dan kak Mando, sambutan dari Bu Yuni dan Bu Bertha, kak Mando pun kemudian menyapa adik-adik BIA dengan ceria, dan kak Elfa menjelaskan susunan acara dan memberikan pertanyaan berhadiah.


Lomba menghias keranjang pun dimulai dan anak-anakpun sangat antusias dan semangat.





Beginilah suasana lomba mengupas telur puyuh Paskah, rumah Pak Edi dan Bu Tri pun seketika serasa pecah, tumpah ruah, berantakan tidak keruan bercampur aroma telur, namun kita semua bersukacita (termasuk yang punya rumah tentunya).


Tidak juga sekedar bersenang-senang, acara paling unik dan menarik adalah ketika Pak Sulih memandu acara menonton film kisah sengsara Yesus dengan menjelaskan bahwa Yesus dipaku di kayu salib dan menderita kesakitan yang luar biasa karena menanggung dosa-dosa kita. Kemudian memberikan tugas kepada anak-anak BIA dan BIR, yang tidak begitu mudah! Mereka diminta menuliskan dosa-dosa mereka di secarik kertas masing-masing, namun berhubung ini untuk anak-anak, maka telah disiapkan kertas-kertas yang bertuliskan dosa-dosa yang umum dilakukan anak-anak, sehingga mereka hanya tinggal memilih mana yang cocok bagi mereka (untuk anak-anak yang belum bisa membaca dibimbing oleh Pak Sulih dan orang tua masing-masing dalam memilih). Kemudian mereka diminta memaku kertas-kertas tersebut ke salib dengan paku-paku yang sudah disediakan. Bukan hanya itu, mereka selama seminggu diminta untuk tidak melakukan dosa yang dituliskan. Diharapkan anak-anak dan para remaja lebih mengerti dan memahami arti sengsara Yesus di salib yang padaa akhirnya menaklukkan maut dan bangkit dengan mulia di hari ketiga, di hari Minggu Paskah. Secara keseluruhan suasana hari itu bisa dilihat di foto-foto berikut ini:



Berikut ini adalah para Juara lomba-lombanya untuk BIA kelas Samuel dan Daud:




Arisan Ibu-Ibu Lingkungan

Tidak mau kalah dengan anak-anak BIA dan BIR, para ibu-ibu lingkungan YP2 pun sesuai jadwal bulanan arisan menggelar acara paskah ibu-ibu di tempat yang sama di keesokan harinya Minggu, 19 April 2015 mulai jam 4 sore. Kali ini permainannya adalah lomba mencari telur paskah, lomba memindahkan kacang dengan sumpit, dan lomba menyusun tulisan "SUGENG PASKAH" (artinya Selamat Paskah) dari potongan-potongan huruf yang diacak. Tidak hanya pandai mengurus rumah tangga, memasak, bekerja, dan mendukung suami bersama-sama berusaha menjadi Orang Tua Katolik Sejati, tapi coba kita lihat para ibu bergaya, bermain dan berlomba dalam foto-foto berikut ini:



Terima kasih ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak Lingkungan YP2 sekalian, semoga Paskah Tahun ini benar-benar membawa keselamatan dan kebangkitan bagi kita semua keluarga katolik khususnya di lingkungan kita, Amen.
baca selengkapnya...
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Copyright (c) 2015 Lingkungan Yohanes Paulus II, All Rights Reserved